NASA: Komet 'Tanda Kiamat' Elenin Telah Mati
Komet Elenin selama ini dianggap sebagai Nibiru, yang akan menabrak dan mengguncang Bumi.
Sebagian orang percaya, kiamat akan datang pada 2012. Konon, sebuah  planet bernama Nibiru akan menghantam Bumi dan memusnahkan semua mahluk  di dalamnya. 
Karena tak ditemukan planet 'nakal' yang mengancam  Bumi -- yang bisa memainkan peran sebagai Nibiru -- para penganut teori  konspirasi menggantinya dengan sebuah komet. Namanya Elenin yang   melintasi Bumi pada Oktober 2011. Elenin, bagi mereka, adalah Nibiru. 
Namun,  kabar baik pada penduduk Bumi. Ramalan itu tak akan terbukti. Sebab,  Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyatakan, alih-alih menubruk  Bumi, komet Elenin telah mati. Bahkan, sisa-sisa pecahannya tak akan  kembali dalam waktu 12.000 tahun. 
NASA mencatat, beberapa bulan  belakangan, Elenin berayun melalui bagian dalam tata surya. Komet ini  berada dalam jarak terdekatnya dengan Bumi pada 16 Oktober 2011, namun  ia tak lagi utuh, hanya berupa 'remah-remah'. Nasib buruk Elenin diduga  terjadi September lalu saat ia sangat dekat dengan Matahari. 
"Seperti  komet yang melintas di dekat matahari, hanya dua  persen dari waktu  yang ia tempuh: Elenin pecah," kata Don Yeomans dari program pengamatan  obyek dekat Bumi, Jet Propulsion Laboratory NASA, seperti dimuat situs  sains, LiveScience, 27 Oktober 2011.
"Nasib sisa-sisa  pecahan Elenin seperti halnya pecahan lainnya. Akan membentuk seperti  awan, menempuh rute ke luar dari tata surya bagian dalam. Kita tak akan  melihat sisa-sisa Elenin di sekitar Bumi, setidaknya hingga 12  milenium." 
Yeomans bahkan mengatakan Elenin bukan lagi komet, tapi 'eks komet'. "Salah satu yang bisa segera terlupakan." 
Jet Propulsion Laboratory NASA dalam Twitternya juga menulis, "Komet Elenin mati."
Pada  10 September 2011, Elenin melayang dalam jarak 75 juta kilometer dari  Matahari, panas sang surya membuatnya hancur berkeping. Pada Bulan  Oktober, pecahan tersbeut berjarak 35,4 juta kilometer dari Bumi --  jarak terdekatnya dengan tempat tinggal manusia. Hanya awan pecahan  Elenin yang terlihat dari teleskop. 
"Komet itu terbuat dari es,  debu batu, dan senyawa organik. Diameternya bisa mencapai beberapa mil.  Tapi, mereka rapuh dan tak solid, lebih mirip bola debu," kata Yeomans.  Tak ada harapan sisa-sisa komet itu kembali menyatu. Sekali pecah, ia  hancur selamanya. 
Komet Elenin ditemukan oleh astronom, Leonid  Elenin dari Lyubertsy, Rusia. Nama lainnya adalah C/2010 X1, saat masih  utuh ia berdiameter 2 kilometer. 
Yeomans menambahkan, sudah  berulang-ulang NASA membantah bahwa Elenin adalah pertanda kiamat.  Namun, informasi yang diberikan justru dianggap sebagai upaya NASA  menyembunyikan fakta tentang Elenin. "Saya sama sekali tak bisa menebak,  bagaimana bisa komet kecil menjadi sensasi internet besar," kata  Yeomans. "
Sekali lagi, ramalan kiamat terbukti salah. 
source : vivanews.com
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar